Didalam kita menjalani fase-fase dalam kehidupan di dunia ini sudahlah pasti setiak dari kita memiliki suatu tujuan keuangan masing-masing dimana dalam fase tersebut bisa saja segela risiko dapat kita alami, misalnya meninggal dunia ataupun ketidakmampuan yang berdampak sebagai penghambat tujuan keuangan kita.
|  | 
| credit image: pixabay dotcom | 
Beberapa cara yang dapat digunakan dalam pengelolaan risiko untuk mengendalikan tingkat sisiko finansial, diantaranya:
1. Menghindari Risiko (Avoiding Risk)
Dapat anda lakukan dengan cara menghilangkan kegiatan atau kebiasaan yang memungkinkan dapat menyebabkan risiko. Misalnya: seorang pria yang merasa khawatir terkena penyakit paru-paru akibat kebiasaaan buruk merokok maka ia dapat menghindarinya dengan tidak merokok atau menghentikan kebiasaan tersebut.
2. Mengendalikan Risiko (Controlling Risk)
Merupakan sebuah metode yang bisa anda lakukan yaitu dengan cara mengurangi frekuensi serta dampak kerugian yang mungkin timbul. Misalnya: Seseorang pengendera motor wajib memakai helm dan malakukan perawatan terhadap motornya secara berkala guna menegndalikan kerugian yang mungkin saja timbul.
3. Menerima Risiko (Accepting Risk)
Yaitu dengan mempertahanka dikan atau menerima risiko yang ada.
Misalnya: Seseorang pekerja berat yang merasa tidak perlu untuk membeli asuransi kesehatan atau jiwa dikarenakan dapat menanggung kerugian yang terjadi diakibatkan kecelakaan.
4. Mengalihkan Risiko (Transferring Risk)
Ini dapat anda lakukan yaitu dengan cara mengalihkan risiko ke perusahaan asuransi, tentunya dengan membeli produk asuransi
Pada dasarnya tujuan dari Asuran Jiwa yaitu untuk mengurangi dampak dari kerugian aset yang diderita oleh diri sendiri ataupun pihak lainnya yang menjadi tanggungan, dengan ccara memebrikan kompensasi kerugian, dengan demikian tujuan-tujuan finansialnya tetap dapat terwujud.
 
